Kamis, November 14, 2024
ArtikelBerita

Jambore Pramuka Berkebutuhan Khusus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Malang

Sebanyak lebih dari 120 anak yang menyandang disabilitas mengikuti Jambore Pramuka Bekebutuhan Khusus (PBK) di Bumi Perkemahan Wisata Mahoni, Dempok, Pagak, Kabupaten Malang, Rabu dan Kamis (23-24/8). Mereka berasal dari lembaga sekolah luar biasa (SLB) di seluruh Kabupaten Malang.

Pengawas Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) Cabang dinas Pendidikan Jatim, wilayah Kabupaten Malang, Mulyono menerangkan, mereka diajak untuk bertemu teman dari berbagai SLB untuk membantu stimulus semangat belajar anak berkebutuhan khusus. Dalam jambore, mereka juga mendapatkan perlakuan khusus berdasarkan masing-masing keistimewaannya.
“Di Kabupaten Malang seluruh SLB ada 12 lembaga, semua diikutkan. Pesertanya masing-masing lembaga 10 orang dengan dua pendamping. Pendampingan dan panitia mengupayakan pengalaman mereka maksimal dalam kegiatan Pramuka meski memiliki beragam kebutuhan khusus masing-masing,” kata Mulyono. Ia menjelaskan, para peserta memiliki kondisi yang beragam. Mulai dari tuna rungu, tuna grahita, hingga tuna netra. Bagi tuna netra, kata Mulyono, ada pendampingan khusus untuk bisa diarahkan. Namun, walaupun demikian anak yang memiliki kondisi runa netra rata-rata sudah mampu adaptasi dan belajar dari pelajaran mobilitas. Termasuk menghafal peta lokasi dimana dia berada.
“Untuk tuna rungu kendalanya hanya di bicaranya dibantu dengan bahasa isyarat, setiap pendamping lembaga harus paham dan bisa mengkomunikasikan ke peserta,” katanya.
Dikatakan, semua sekolah luar biasa di Kabupaten Malang mewajibkan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Sebab, Pramuka sebagai salah satu kegiatan luar ruangan yang dinilai bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental anak berkebutuhan khusus.
“Terutama Pramuka sifatnya riang gembira. Mereka penasaran dan senang diajak keluar bertemu teman lain. Sekaligus menjaga kesehatan mental mereka dan mencoba saling kenal,” kata dia.
Mulyono menyebut, para peserta melangsungkan kegiatan selama dua hari dengan riang. Panitia mengadakan beberapa lomba yang menyenangkan bagi anak dan memacu kecerdasan dan kerja sama antar teman.
“Memang kalau dulu dua tahun sekali, sekarang karena ada bantuan dari Kwarcab, untuk anak berkebutuhan khusus, sehingga bisa lebih banyak diadakan menjadi setahun sekali. Yang jelas mudah-mudahan anak SLB semakin bisa membangkitkan semangat belajar dari kegiatan ini dan menimbulkan motivasi yang tinggi,” harapnya.

Jambore PBK ini dibuka oleh Kak Wahid Arif dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Malang, kegiatan berjalan dengan baik dan lancar, peserta sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Pada hari Kamis 24 Agustus 2023 Jambore PBK ditutup oleh Kak Mulyono Selaku Pengawas Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) Cabang Dinas Pendidikan Jatim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *